ANTARA
DOA2 PENYEMBUH PENYAKIT…KITA BERUSAHA ,BERDOA DAN TAWWAKAL
HANYA
ALLAH YANG MAHA PENYEMBUH…
Ini adalah salah satu doa yang
bisa diamalkan ketika anggota tubuh ada yang sakit. Ini termasuk bacaan ruqyah
sederhana, bisa diamalkan oleh penderita sakit itu sendiri. Misal, sakit gigi,
tangan keseleo, atau kaki yang keseleo.
Pegang bagian tubuh yang sakit
lalu membaca ….
بِاسْمِ
اللَّهِ (3×)
أَعُوذُ
بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ (7×)
“Bismillah (3 x)
A’udzu billahi wa qudrotihi min
syarri maa ajidu wa uhaadzir (7 x)”
[Dengan
menyebut nama Allah, dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada Allah
dan kuasa-Nya dari kejelekan yang aku dapatkan dan aku waspadai] (HR. Muslim
no. 2202)
Cerita hadits di atas, pernah
‘Utsman bin Abu Al-Asy’ash Ats-Tsaqafi mengadukan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ada sesuatu yang
sakit di tubuhnya sejak dahulu ia masuk Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa di
atas, sambil memerintah dengan meletakkan tangan di bagian yang sakit pada
badannya.
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa disunnahkan
meletakkan tangan di bagian yang sakit lalu membaca doa sebagaimana yang
disebutkan. (Syarh Shahih Muslim, 14: 169)
Semoga mudah
mengamalkannya. Wallahu waliyyut taufiq.
Doa menyembuhkan
penyakit2
Doa ini adalah
doa Nabi Ayub as. ketika menderita sakit parah. Mustahil penyakitnya sembuh
karena saking parahnya, sehingga menyebabkan Istri anak dan kerabatnya
meninggalkan beliau. Allah swt. menyembuhkan penyakit Nabi Ayub yang menurut
ukuran manusia adalah mustahil di sembuhkan.
Berdoalah
menggunakan doa ini bagi siapa saja yang sedang putus asa mengharapkan kesembuhan
dan mukzizat. Berdoalah dengan asmaul husna seperti contoh doa Nabi Ayyub
‘alaihis salam di puncak sakitnya
رَبِّ إِنِّي مَسَّنِيَ
الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَRABBI INNII MASSANIYAD-DURRU WA ANTA
ARHAMUR RAAHIMIIN
Ya Allah,
sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha
Penyayang di antara semua penyayang.
Keterangan :
Nabi Ayyub ‘alaihis salam menyampaikan permohonannya kepada Allah dengan dengan bertawassul. Bentuk tawassulnya adalah beliau menyebutkan derita yang beliau alami, dan beliau mengadukan kepada Sang Pencipta, Dzat Yang Maha Pengasih Penyayang. Selanjutnya Nabi Nabi Ayyub ‘alaihis salam bertawassul dengan memuji Allah, dengan menyebutkan sifat kasih sayangnya.
Demikianlah adab yang diajarkan seorang nabi. Beliau tidak mengeluhkan musibah yang menimpanya kepada orang lain. Beliau rahasiakan musibah itu dari orang lain sebisa mungkin. Tapi beliau langsung mengadukan kepada Dzat Yang Maha Rahman. Karena manusia tidak kuasa sedikitpun…, manusia tidak mampu menyembuhkan…, manusia tidak mampu menyelamatkan orang lain dari musibah…, mintalah kepada Allah, bukan minta kepada mausia.
Nabi Ayyub ‘alaihis salam menyampaikan permohonannya kepada Allah dengan dengan bertawassul. Bentuk tawassulnya adalah beliau menyebutkan derita yang beliau alami, dan beliau mengadukan kepada Sang Pencipta, Dzat Yang Maha Pengasih Penyayang. Selanjutnya Nabi Nabi Ayyub ‘alaihis salam bertawassul dengan memuji Allah, dengan menyebutkan sifat kasih sayangnya.
Demikianlah adab yang diajarkan seorang nabi. Beliau tidak mengeluhkan musibah yang menimpanya kepada orang lain. Beliau rahasiakan musibah itu dari orang lain sebisa mungkin. Tapi beliau langsung mengadukan kepada Dzat Yang Maha Rahman. Karena manusia tidak kuasa sedikitpun…, manusia tidak mampu menyembuhkan…, manusia tidak mampu menyelamatkan orang lain dari musibah…, mintalah kepada Allah, bukan minta kepada mausia.
Allah berfirman
dalam Al-Quran:
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“(ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. (QS. Al-Anbiya: 83)
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“(ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. (QS. Al-Anbiya: 83)
Juga ucapkanlah
doa berikut
اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ اَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ فَأَنْتَ الشَّافيِ
لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً
ALLAHUMMA
ROBBANNASI ADZHIBILBA’ SA ISYFI ANTASYSYAFI LA SYIFAUKA SYIFA’ AN LA YUGHODIRU
SAQOMA.
Dari Aisyah ra.
Bahwasannya Nabi Muhammad SAW membacakan doa kesembuhan kepada sebagian
keluarganya dengan mengusapkan tangan kanannya seraya berdoa, “Ya
Allah, Tuhan manusia, lenyapkanlah segala penyakit, sembuhkanlah, Engkau Tuhan
yang menyembuhkan, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan
yang tidak meninggalkan suatu penyakitpun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa adalah
penyembuh, banyak penelitian yang membuktikan fenomena keajaiban doa. Hal ini
bisa dijelaskan ilmiah. Jika kita faham secara ilmiah harapanya adalah kita
lebih yakin bahwa doa adalah sebuah mukzizat.
Demikian semoga
bermanfaat.
Alhamdulillah terima kasih
ReplyDeleteSemoga Allah murahkan rezeki anda sekeluarga di dunia hingga ke Jannah